Oleh: kajianmuslimah | 5 November 2007

Keterampilan Sosial Muslimah

Pemateri: Ibu Juariah
Tanggal: 1 November 2007

MATERI

Kita sebagai akhwat tentunya dituntut untuk memiliki ketrampilan sosial atau bergaul yg baik, dengan tetangga, teman, sahabat atau dengan yang lebih tua atau bahkan dengan yang lebih muda. Tapi secara umum saja yah….


Salah satu profil muslimah kita harus memiliki sosok sosial atau ketokohan sosial. Apa itu ketokohan sosial? Ketokohan sosial adalah pribadi atau individu yang jujur dan kredibel baik secara moral maupun intelektual, sehingga dirinya menjadi rujukan publik (public reference).

Untuk memiliki ketokohan sosial tersebut dibutuhkan beberapa faktor. Faktor dominan itu di antaranya adalah faktor keilmuan, faktor ekonomi, faktor politik, faktor genelogis (nasab). Dan beberapa indikator yg mempengaruhi adalah

  • Memiliki keluwesan sikap dalam bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat luas.
  • Mempunyai kesiapan dan kemampuan adaptasi dan komunikasi kultural, sepanjang tidak menyalahi syar’i.
  • Menunjukkan sikap tawadhu, ramah, murah senyum, dan bertegur sapa dengan orang lain.
  • Menghargai perbedaan pendapat, yang tidak menyalahi syar’I.
  • Menjadi perekat umat dan masyarakat dengan tidak membedakan latar belakang pendidikan, harakah, suku atau organisasi.
  • Memiliki kesabaran dan ketegaran dalam menghadapi ujian dan cobaan berupa fitnah, tuduhan, stigma, intimidasi dan sangkaan tertentu dalam masyarakat.
  • Menunjukkan kepedulian pada masyarakat melalui santunan, advokasi dan penyuluhan.
  • Bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh masyarakat lainnya, berusaha mecapai titik temu dan bersinergi dalam membangun lingkungan.
  • Memiliki kemampuan khitabah, tabligh dan ta’lim dengan uslub dan pendekatan yang disesuaikan dengan background audiens.

Untuk TEKNIK SOSIAL, kita bisa sama-sama latihan yaitu dengan cara berlatih untuk senantiasa membina hubungan,
latihan empati, dan melatih diri untuk mempengaruhi orang utk menuju kebaikan.

Ada beberapa langkah bagaimana berlatih untuk membina hubungan:

1.Tempatkanlah sobat anda, di urutan pertama.

Yah pada orang yang di hadapan kita dalam berbicara dan lain2 usahakan untuk menempatkannya sebagai orang yang pertama, bukan kita. Biasa, perempuan kan pengennya didengerin yah?

2.Pendampingan sejati (hadir utuh).

Pendampingan sejati artinya pada saat berbincang dengan sahabat atau obyek dakwah kita kita harus hadir secara utuh di situ. Jangan jasad di depannya, namun otak mikir PR yang belum selesai, cucian yang belum dicuci, dll.

Untuk pendampingan sejati diperlukan etiket khusus , magic words, dan ekspresi wajah

Etiket Khusus

Bertegur sapa dengan siapapun.
Iringi senyum.
Biasakan mengucapkan salam jika bertemu yang dikenal.

Ekspresi Wajah

Jaga kontak mata ketika berbicara.
Hindari menguap tanpa DIKENDALIKAN.
Perbanyak senyum, sebagai tanda bahagia.

Untuk magic words latihlah diri kita untuk sering mengucapkan kata2:

TERIMAKASIH
MOHON MAAF
TIDAK APA-APA
SEBAIKNYA
TOLONG
PERMISI
SILAHKAN

3.Tidak usah ingin jadi nomor satu.

Ini juga penyakit perempuan, pengennya jadi nomor satu. Untuk menjadi seseorang yang memiliki keterampilan sosial usahakan tidak usah menjadi nomor satu atau yang paling.

Kemudian dalam berbicara usahakan untuk jaga kontak mata ketika berbicara. Hindari menguap tanpa DIKENDALIKAN. Perbanyak senyum, sebagai tanda bahagia.

Kemudian dalam berhubungan dengan sahabat2 kita atau dengan orang lain, sering kali ada slak atau ketidakharmonisan hubungan kan yah? Kadang sebagai perempuan, sering kali kita sulit memaafkan kesalahan teman atau bahkan mitra da’wah kita. So, bagaimana menanggulanginya? Buatlah sepuluh alasan, bahkan seratus jika sanggup… untuk memaafkan. Tidak usah ingin jadi nomor satu. Biasakan rendah hati. Tidak memotong pembicaraan. Rela mendengarkan, agar terjadi sharing pengalaman.

MEMPENGARUHI ORANG dengan Kekuatan kata-kata

Bicara Efektif
Berkata Tidak
Mengkritik dan dikritik

Bicara Efektif
Rangkai kata dengan baik
Sesuaikan volume suara
Perhatikan nada suara
Sesuaikan kecepatan dan gaya bicara
Sikap duduk, berdiri dan pandangan mata

Cara berkenalan

Yang muda memperkenalkan diri pada yang lebih tua.
Laki-laki memperkenalkan diri lebih dulu pada wanita.
Hanya menanyakan seputar hal umum, tidak pada pribadi.

Cara Duduk

Bagi wanita, rapatkan ujung-ujung lutut anda.
Bagi pria, tidak menggerak-gerakkan kaki.
Usahakan punggung lurus, agar sehat sampai tua.(Letakkan tas di samping kiri kursi atau di belakang sandaran kursi. Tidak di meja).

Cara Berdiri

Berdirilah dalam posisi tegak
Tarik bahu agar tidak menutup
Atur posisi kedua kaki agar nyaman menopang tubuh.

7 HAL YANG MERUSAK PENAMPILAN

Menggunakan kalimat yang Kasar dan Vulgar
Kurangnya Perbendaharaan Kata yang Baik
Cekikikan atau Tertawa yang Tidak Pantas
Menghindari Sentuhan Tangan
Mengunyah sesuatu setiap saat
Menggunakan Bahasa Tubuh (Body Language) yang tidak baik
Tidak menghiasi wajah dengan Senyum

Berkata Tidak

Tolak dengan senyum manis dan tutur kata menyenangkan.
Kalau tidak bisa secara langsung, tolak dengan cara menghindar.
Menerima dulu proposal, katakan untuk memikirkannya. Dapat ditolak belakangan atau beberapa hari kemudian.

Mengkritik dan dikritik

Mengkritik:

Tidak mengucapkan dalam nada tinggi.
Tidak di hadapan banyak orang.
Perhatikan situasi.

Dikritik :

Endapkan dulu perasaan.
Bila tidak setuju, berikan argumentasi dengan logika dan kenyataan.
Ajukan beberapa pertanyaan untuk memperjelas fokus kritik.

Demikianlah materi dialog kita kali ini tentang ketrampilan sosial kita sebagai muslimah yang saya sendiri juga masih harus banyak latihan dan berusaha untuk meningkatkannya. Kurang lebihnya saya minta maaf,….seungguhnya yang benar datangnya dari Allah dan kalau ada kesalahan dari saya sendiri.

Satu yang saya simpulkan dari QS Al A’LA (Yang Paling Tinggi)
Sucikanlah nama TuhanMu Yang Maha Tinggi.
Yang menciptakan dan menyempurnakan ciptaanSendiri.
Yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk.
Dan yang menumbuhkan rumput-rumputan.
Lalu dijadikanNya rumput-rumput itu kering kehitam-hitaman.
Kami akan membacakan (Al Qur’an) kepadamu (Muhammad), maka kamu tidak akan lupa,
kecuali kalau Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.

SELAMAT MENIKMATI PERSAHABATAN… Lebih ampuh

********************************************************

DISKUSI

Diana: gini mba, klo berteman, bersahabat, bahkan kdg bersaudara, klo deket, awal ketemunya sih baik
Diana: tp kl kelamaan, kdg jadi berantem, gitu..
Diana: gmn solusi untuk mengatasinya ya mba?

Juariah: kayak anak kecil ajah yah?
Juariah: tapi emang ini srg terjadi kok
Diana: kdg lbh parah dr anak kecil mba.. anak kecil mah marahannya sebentar jg baikan lagi..
Juariah: kadang diantara suami istri jg spt iitu (saya srg ngalamin berantem sama suami tapi pasti mesra lagi malah tambah mesra
Juariah: iya betul
Juariah: nah yg ngak bener kalau berantem malah ngak baik2 lagi
Juariah: yuk gmn caranya ?
Juariah: saya ada kisah nih
Juariah: kisah 2 orang sahabat yg sedang berjalan diantra gurun pasir
Juariah: sebut Ahmad dan Budi ditengah perjalanan mereka berantem salah satu Budi nya menampar temannya lalu Ahmad menuliskannya diatas pasir dgn tulisan besar
Juariah: HARI INI SAHABATKU MENAMPARKU
Juariah: kemudian mereka melanjutkan perjalanan dan sampailah kelautmereka naik perahu ditengah perjalanan ahmad tenggelam karena ngak bisa berenang
Juariah: lalu Budi menolongnya ketepian kepantai
Juariah: lalu Ahmad menulisnya diatas batu kata2 ini
Juariah: HARI INI SAHABATKU MENOLONGKU
Juariah: bertanyalah budi kenapa engkau menuliskan hari ini aku menamparmu diats pasir namun pada saat aku menolongmu engkau menuliskannya diatas batu?
Juariah: kira2 apa jawabannya ya ukhti?
Shinta: kalau pasir gampang hilang, tersapu angin
Shinta: kalau batu akan kekal, jd yg diingat kebaikan2 saja
Shinta: (ga tahu pastinya)
Juariah: betul sekali mb shinta
Shinta: jd hikmahnya?
Juariah: pada saat kita mengalami ketidakpuasan (biasanya kan berantem dgn teman itu) karena ketidakpuasan bisa jadi beda pendapat beda pikiran dll
Juariah: yg bikin nyakitin
Juariah: yah sudah kita jadikan rasa sakit itu spt tulisan diatas pasir –> kita lupakan saja
Juariah: lalu kita perbaiki hubungan dgn langkah yg baru
Juariah: truss kita inget2 ajah kebaikannya
Juariah: biasanya kita lebih haapal kebaikan2 yg sudah KITA LAKUKAN
Juariah: bukan YANG KITA TERIMA kan yah?
Juariah: nah kita inget2 lagi kebaikan2 teman2 kita itu bagaikan prasasti dibatu menempel terus
Juariah: so insyallah kesal kita ketidakpuasan kita atau rasa tidak enak kita akan hilang
Shinta: iya ya, hal spt ini perlu latihan juga ya mbak…
Juariah: betul
Shinta: sampai suatu saat kita bisa refleks langsung memaafkan dan melupakan kesalahan orang
Diana: masalahnya, pas berantem tuh, kdg hal2 itu ga keingetan..
Juariah: kalau susah banget utk melupakannya
Shinta: kadanag susah juga yaa…apalagi klo kita sedang sensitif
Diana: yg ada mah, kesel aja..
Juariah: iyah emang ngak bisa langsung
Shinta: iya ya Di, namanya jg lg berantem
Juariah: tapi kalau kita srg latihan insyallah akan reflek deh
Diana: maka ga akan ada berantem..
Juariah: kalau susah melupakan kekesalan kita
Juariah: buat deh 10 daftar kenapa kita MESTI MEMAAFKANNYA
Diana: nah..
Diana: trus, kebayakan yg terjadi tuh ya mba..
Diana: “gengsi” utk minta maaf
Juariah: JANGAN BUAT ABIS DIA UDAH BEGINI BENGI DLL,….malah lebih dari 100 kali kesalahannya hiihihi yg ini malah gampang yah
Diana: jd aja, yg terjadi tuh, diem-dieman..
Juariah: uhu jangan ahh gengsi minta maaf
Diana: kdg jg mgkn bukan gengsi
Diana: tp takut
Diana: takut kl pas minta maaf, ntar jawabannya pahit
Diana: jd aja sakit hati lagi..
Juariah: kalau gengsi minta maaf atau takut langsung minta maaf bisa minta org ke3 utk menengahi kok
Juariah: kalau kita sdh minta maaf tapi ujungnya malah berantem lagi yah kembali lagi keyg atas
Juariah: lupakanlah kesalahannya ingatlah kebaikannya
Diana: resepnya Aa Gym ya mba..
Diana: 2B 2L
Juariah: biar saja dia spt itu kita perbaiki hubungan kasih hadiah kek apa kek dan jangan lupa doakan
Juariah: apa tuh mba Diana?
Diana: B: bijak terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain
Diana: B: berani mengakui jasa dan kelebihan orang lain
Diana: L: lupakan jasa dan kebaikan diri sendiri
Diana: L: lihat kekurangan dan kesalahan diri sendiri

Lucky: ada teman aku sebut aja A yang dikhianati oleh B, lalu si B minta maaf
Lucky: si A memaafkan namun tidak bisa melupakan sama sekali
Lucky: kayaknya tersimpan banget rasa dikhianti si B itu di hatinya si A
Lucky: saya pikir tadinya mungkin si A butuh waktu, namun ternyata kejadiannya sudah bertahun2 yg lalu
Lucky: nah itu gimana yah supaya si A itu bisa benar2 memaafkan dan melupakan kejadian itu?
Lucky: (ini sebenernya hubungan suami – istri)

Diana: hmm.. klo hub suami-istri, mba Ju adlh ahlinya..
Juariah: huehh suami istri ?
Juariah: sbnarnya saya bukan ahlinya lahwong nikah juga baru seumur jagung
Juariah: tappi saya coba yah berdasarkan sifat prp memang katanya prp sih berpikir nya dgn perasaan katanya yah
Lucky: katanya temanku itu: “mulut bisa utk memaafkan tapi hati susah..”
Juariah: yg tdk bisa melupakan itu si istrikan? (biasanya sih prp?)
Juariah: kalau mmg iya biasanya wnt mmg sulit sekali melupakan kesalahan suami apa lagi yg fatal,…merasa dikhianati ngak disayang dll.
Juariah: mmg diperlukan sekali kerjasama antara suami istri tsb,…suami yg salah dan sdh minta maaf meski katanya istri memaafkannya hanya dimulut namun tidak bisa melupakannya ia HARUS berusaha melupakan minimal semakin lama semakin menyaamarkan kesalahan pasangan kita
Juariah: dan utk yg berbuat salah usahakan utk memperbaiki hubungan dgn melakukan kebaikan2 pada psanganya
Juariah: gitu kali yah,..mungkin prinsip2b2l yg disampaikan mb Diana bagus juga diterapkan tuh
Diana: butuh kelapangan hati ya mba?
Diana: hati yg seluas samudera..
Juariah: btul tuh
Juariah: maski sy jg mesti byklatihan
Ata: Boleh sedikit nambahin ngga?
Ata: ada seorang ustadz mengatakan jika hati kita tersibghah (tercelupi) oleh celupan Allah (nilai2 Ilahiyah) maka ketika kita membenci adalah pada kesalahan atau perbuatannya tapi tidak membenci pada orangnya, karena memang tidak bisa dipungkiri bahwa setiap orang pasti punya kekhilafan atau kesalahan.
Ata: Dalam kasus tersebut, melupakan memang bisa jadi sulit, tapi jika ia bener2 mema`afkan maka meskipun masih diingat tapi dia tidak akan mengungkit2nya.
Ata: begitu aja
Lucky: menurut teman saya itu karena pasangannya tidak menunjukan ingin dipercaya lagi olehnya
Lucky: katanya: “gimana mau percaya, wong dia aja masih suka sms2an gak tau sama siapa”
Juariah: truss dampingi temannya ajah agar hubungannya dg suami harmonis kembali
Lucky: iya mbak

Rinda: tadi kalo gak salah ada yg ttg gerak gerik ya mbak?
Rinda: kalo perempuan harus merapatkan lutut?
Rinda: kalo lagi hamil susah mbak
Rinda: ato kalo kegemukan
Rinda: terus kalo laki2 memperkenalkan diri dulu –> pada banyak kasus kok susah dipraktikkan ya mbak
Rinda: terus gimana juga kalau kita berperan sebagai atasan
Rinda: kalau dari sisi posisi kan sewajarnya atasan yg ‘ngomong duluan’, breaking the ice
Rinda: soalnya atasan nggak mesti jg lebih tua dari yg di bawahnya

Juariah: ahh yah sikap tubuh yah
Juariah: kalau utk sikap duduk yah yang santai tapi sopan ajah kok
Juariah: ngak harus merapatkan lutut cukup didekatkan lututnya ajah misalnya
Juariah: yah kalau dalam berbicara lihat situasinya
Juariah: kalau mmg kita diharapkan duluan yah ngomong duluan tapi kalau kita baiknya berikutnya yah tekan keinginan utk ngomong duluan
Juariah: proporsional ajah sesuai kebutuhan gitu kayaknya yah


Tinggalkan komentar

Kategori